June 19, 2016

Biarkan Saja Mereka Lihat



10 Ramadhan 1435 H 

Tubuhku masih begitu muda namun begitu ringkih. Aku bahkan tidak menghabiskan lima putaran di stadion dengan berlari, tapi dengan 3 putaran lari dan 2 putaran jalan. Aku harus olahraga lebih teratur dan makan makanan sehat setiap hari. Dua hal yang sudah sejak lama jadi keinginanku namun hanya berakhir sebagai keinginan tanpa pernah melakukan apa pun mencapainya. Begitu menyedihkan tapi begitu menyenangkan. Dosa-dosa kecil pada diriku sendiri karena melanggar janji untuk hidup sehat, tapi begitu membahagiakan dan menyebalkan secara bersamaan.

Lalu kuamati orang-orang di sekitarku yang lari-lari sampai keringatnya tumpah ruah, untuk mengetahui apa yang menghambatku untuk menggerakan sendi-sendiku ini barang 30 menit saja dalam 3 hari. Tapi kemudian aku curiga, apakah mereka benar-benar olahraga rutin atau hanya karena hari ini ada yang mengajak mereka lari-lari kecil seperti aku yang diajak dia, lalu hanya ikut-ikutan lari. Aku selalu kagum pada mereka yang mau lari-lari sendiri dengan jaket parasit super panas tanpa bahan penyerap keringat, bawa minum sendiri dan menghabiskannya sendiri, tapi masih kuat lari-lari sampai mereka memijit-mijit kaki sendiri. Termasuk jenis orang-orang yang ingin kutiru tapi susah, karena memang bukan usaha namanya kalau terlalu mudah. 

Kebahagiaan setelah olahraga adalah kebahagiaan yang tidak didapatkan dari kegiatan lain di muka bumi. Kebahagiaan karena tidak memanjakan tubuhmu yang malas-malasan, kebahagiaan karena berhasil memberikan kebutuhan si sendi-sendi yang berkarat dan otot-otot yang terlampau lembek, atau sekedar kebahagiaan karena titik-titik keringat bercucuran tiada ampun. Kebahagiaannya bertambah ketika dilakukan di bulan Ramadhan seperti ini, kegiatan bermanfaat yang tidak hanya membuat raga bugar tapi jiwa juga segar (setidaknya untuk sesaat), kegiatan yang seharusnya berpahala berlipat-lipat karena katanya tidur pun berpahala. 

Seharusnya aku punya roda-roda berputarku sendiri seperti punya hamster peliharaan sehingga tidak perlu ke stadion untuk sekedar menggerakan sendi-sendiku, sehingga tidak perlu kelihatan orang-orang bahwa aku sedang berlari mati-matian mencapai 5 putaran tanpa berjalan, sehingga tidak perlu ketemu orang yang kukenal lalu menjelaskan dengan siapa aku datang (karena saat tahu aku sendiri mereka akan iba seperti pada pnegemis). Namun aku bukan hamster dan aku tidak punya roda berputar, jadi sepertinya untuk berlari, aku harus membawa diri ke tempat terbuka dan membiarkan orang-orang melihatku berlari. Biarkan mereka melihat si gadis ini menerapkan hidup sehat.  
Share:

0 comments:

Post a Comment