October 20, 2016

Konsep Mau Tak Mau



15 Oktober 2016

Berangkat dari keinginan untuk enyah dari ketidakbergunaan yang dalam beberapa tahun kedepan berpotensi membawaku menjadi sumber sampah masyarakat, aku pun terdampar di sebuah leadership camp. Hanya berangkat dari ketidaknyamanan yang perlu didobrak untuk menciptakan kenyamanan-kenyamanan baru. Bangkit dari ketidakinginan untuk longak longok seperti gelandangan, bangun dari kejijikan terhadap kekopongan maksud dari berlembar-lembar proposal bab satu dan dua, menggeliat dari kesuraman suasana kampus termasuk dosen yang lebih suka sibuk belanja tas Channel daripada berjuling-juling merevisi kerjaan anak buahnya. Sebagai penghindaran dari kepungan atom negatif yang bergelantungan di langit Semarang.

Lihat Apa yang Akan Terjadi



14 Oktober 2016

Kupikir aku terlalu nyaman, saking nyamannya sampai lupa rasanya keluar dari ketidaknyamanan. Tidak sampai aku dapat telepon mendadak dari seseorang yang mengaku bernama Sonya, dengan suara super renyah memberi kabar dari ibu kota kalau aku adalah participant untuk sebuah leadership camp. Aku tidak kaget. Aku tau telepon semacam ini akan datang. Tadinya aku mau gegoleran saja di kamar sampai Oktober berakhir, atau mungkin sampai akhir tahun. Tapi si pemilik suara renyah itu mencegahku untuk melancarkan rencana prokrastinator ini.