August 27, 2015

Lahirnya Bayi-Bayi Kami



Mau berterimakasih sama setiap kepala yang ikut kebawa di JOP Express tahun ini. Kalian memang luar biasa. Mulai dari rapat jauh jauh hari, Dipi yang dengan wajahnya yang adem dan sangat rela kami tumbalkan sebagai redpel JOP Express, kepalamu sungguh adalah inti dari lahirnya bayi bayi eksemplar JOP Express itu. Aku dengan sangat rela dan suka hati ngajak kamu ke kosan biar kamu bisa mandi, Dip. Nggak tega liat kamu seharian full di depan laptop ngurusin tulisan anak-anak. Itu bajunya dibalikin jangan lupa. Hahaha. BIG APPLAUSE FOR HER. No one could be that patient and no one could ever ngeditin berita dengan kalem sambil nunjukin ekspresi yang lempeng dan teduh selain kamu, Dip. Pokoknya paragraf satu tulisan ini aku persembahkan khusus buat kamu. Another round of applause pleaseeee!!

August 23, 2015

Bahkan Tak Mampu Memberi Judul pada Tulisan Ini


Terkadang, seseorang merasa memiliki terlalu banyak waktu luang hingga tak tahu apakah kehadirannya di antara manusia-manusia yang lain ada gunanya. Namun juga tak jarang, seseorang merasa 24 jam pun masih sangat kurang untuk melakukan berbagai macam hal. Setiap kali aku berhenti membiarkan pikiranku melalang buana di berbagai arah dan mencoba menjadi berguna barang satu menit untuk fokus lalu berpikir, aku selalu menyadari bahwa sesungguhnya manusia tidak berbeda barang satu hal pun. Manusia sama-sama punya waktu 24 jam sehari untuk digunakan melakukan apa pun semau mereka, terlepas dari rutinitas, deadline, dan jadwal yang mengatur tubuh serta pikiran mereka. Tapi menjadikan setiap menit bahkan setiap detik menjadi berguna, adalah maha karya akal yang mereka buat sendiri. Hal ini yang terkadang menimbulkan perbedaan. 

August 5, 2015

First LOVE


Aku nggak pernah sejatuh cinta ini sama novel karangan siapa pun.  Nggak pernah sebelum suatu hari ayah merekomendasikan sebuah novel yang baru cetak, karya Andrea Hirata judulnya Ayah. Tanpa banyak cincong, aku langsung terima novel itu untuk menuhin rak buku di kosan. Baca novel ini, kayak nggak kenal waktu aja. Rasanya pingin bacaaa terus. Bangun tidur, langsung baca. Baru nyampe kosan habis dari kuliah, langsung baca. Habis dari kamar mandi, langsung baca. Yang harusnya nugas, malah baca nih novel. Aaahh.. bahagia banget rasanya bisa baca novel ini. Selesai baca, aku langsung bilang sama ayah kalo novel ini juara banget. Jadilah ayah minta balik novel yang harusnya dia beliin buat aku itu. Aku disuruh beli lagi yang baru, tapi ya beda lah rasanya beli baru sama punya yang udah dibalik lembar per lembarnya. Akhirnya novel itu aku ikhlasin aja buat ayah, karena udah terlanjur dicoret-coret ama doi.