November 14, 2015

Kabur Ke Sini


Halo, selamat sore. Semarang mendung. Tapi masih panas. Selalu. Es teh dan segala teknik minum teh sambil gigit-gigit es batu adalah yang terbaik untuk mengenyahkan peluh. Entah apa yang terjadi dengan kota ini. Padahal aku nggak lari-lari cari keringat, tapi yang namanya titik air dari pelipis itu tetap saja berjatuh-jatuhan. Tidak pernah betah lama-lama ada di kota ini. Tapi selalu betah lama-lama di kamar. Entah tidur atau mengetik sesuatu pakai jari-jari yang kukunya habis aku warnai tadi malam ini. Manunggal lagi ada projek, entah gimana caranya agar badan dan pikiran ini bisa dibagi-bagi. Pikiran lagi terbagi-bagi secara tidak proporsional, ditambah faktor eksternal si cuaca mendung tapi panas ini. Sudah berdoa pada Tuhan agar cepat hujan badai saja, maksudku supaya dingin. Tapi rupanya Tuhan turunkan hujan saja, tanpa ada dingin. Dingin pun ada sesaat, lalu sepersekian detik kemudian, peluh kembali berjatuh-jatuhan.