September 27, 2015

Keteraturan dan Ketidakteraturan


Mungkin sebenarnya di dunia ini tidak pernah ada keteraturan. Apakah sebenarnya yang disebut sebagai keteraturan adalah ketidakteraturan yang berulang-ulang? Tapi ketidakteraturan itu pun tidak konsisten, tidak berpola seperti yang mereka bilang, pun tidak membentuk sebuah persetujuan umum yang diiyakan semua orang. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengkotak-kotakkan dan membuat jadwal atas nama keteraturan? Apakah mereka benar-benar menginginkan untuk berada di keteraturan itu? Ataukah itu hanya kedok untuk menuju ketidakteraturan yang mereka damba-dambakan?

September 15, 2015

Konsep Kebenaran dan Homo Homini Lupus


Pada beberapa hal, seseorang merasa bingung kenapa satu hal benar untuk dilakukan, tapi hal yang lain  tidak benar untuk dilakukan. Seseorang kadang menganggap, konsep benar salah akan selalu menjadi terlalu subjektif untuk dilaksanakan semua orang. Semua orang seharusnya bebas untuk melakukan apa pun yang benar menurut mereka. Kenapa harus memukul rata konsep kebenaran kepada sekian ratus kepala yang berbeda-beda? Bukankah perbedaan lahir bersamaan dengan lahirnya manusia ke muka bumi? Bukankah kita diajarkan untuk menoleransi perbedaan, termasuk perbedaan cara berpikir? Kenapa menghukum mereka yang berbeda?

September 14, 2015

Pak Havigurst dan Pak Bucklew, Maafkan Saya


Maafkan saya, Pak Havigurst. Tapi saya hanya ingin bertanya, apakah kehidupan manusia memang hanya  sesempit tugas perkembangan? Bukankah menentukan perjalanan hidup seseorang, tidak semudah memprediksikan kapan hujan akan turun ketika awan kelabu sudah bergelantungan? Apakah si tugas perkembangan ini begitu berkuasa dan berwenang untuk menentukan bagaimana seorang manusia menjalani kehidupannya dari lahir hingga menemui ajal? Lalu ketika tugas perkembangan ini tidak terpenuhi, ketika si dewasa awal tidak menikah, ketika si dewasa madya tidak riweh oleh urusan rumah tangganya, dan ketika si dewasa akhir (lansia) tidak punya cucu untuk digendong, apa pun yang terjadi di tugas perkembangan selanjutnya akan mengalami kegagalan? Apakah harus begitu? Aah.. maaf, Pak, tapi saya tidak setuju.  

September 9, 2015

Padahal.. Budaya Diam Saja


Ternyata budaya itu tidak sebesar yang aku bayangkan. Budaya ternyata hanyalah hasil dari apa pun itu yang ada di dalam tengkorakmu dan apa pun itu yang ada di jiwamu. Budaya tidak pernah lebih besar dari dirimu sendiri. Berlebihan orang-orang kalau bilang budaya ini punya negara itu, atau budaya itu punya negara ini. Lalu akan terus begitu, mengaku menjadi sang empunya, padahal budaya diam saja di dalam sana, tidak bergerak. Budaya diam saja, tidak pernah minta diakui atau minta ditandingkan dengan milik tetangga, tapi kamunya yang berisik, berkoar-koar, "aku punya budaya ini dan kamu nggak boleh melakukan apa pun dengan milikku ini." Jadi, sebenarnya apa yang kamu koar-koarkan itu?