3 November 2016 #bulanprojek
Hari ini sangat semangat karena pada jam-jam yang seharusnya
kugunakan untuk mengerjakan proposal Bab 3, tapi malah kugunakan untuk
memikirkan ide untuk stratup bussiness di Gerakan Nasional 1000 Startup. Aku
sama sekali tidak punya keahlian yang berkaitan dengan IT, aku berpikir hanya
karena yakin rasanya aku bisa kalau hanya diminta untuk mengumpulkan ide yang
realistis. Gerakan itu seharusnya jadi tempat bagiku menemukan orang-orang ahli
IT. Tapi, anyway.. aku sama sekali tidak memikirkan untuk lolos dalam gerakan
tersebut, mengingat keahlian IT-ku yang nol besar dan diriku yang hanya
berbekal kemampuan berangan-angan ini, apalah daya. Tapi apa salahnya ikutan
mikir? Apa salahnya ikutan ngisi form pendaftaran, daripada cuman ongkang
angkir mikirin Bab 3 yang kunjung rampung. Kegiatan isi-isi form yang
setidaknya membantuku keluar dari aktivitas jenuh.
Tuhan memberkati orang-orang yang jiwanya dinamis seperti para
developer dan para pencetus gerakan ini. Gerakan nasional yang menghabiskan
banyak waktu, tenanga dan uang untuk sebuah target luar biasa bagi kemajuan
bangsa ini. Pengorbanan yang seharusnya ditanggapi anak-anak muda Indonesia secara
antusias untuk setidaknya ikutan mikir (meski nggak punya kemampuan IT
sepertiku). Bahwa kenapa sampai gerakan ini harus diadakan dengan begitu niat
(di sepuluh kota, selama sepanjang tahun, setiap kota menghabiskan waktu 3
bulan)? Kenapa seribu dan kenapa menyasar anak-anak muda? Karena Indonesia
kelebihan anak muda yang berarti seharusnya bisa kelebihan kreativitas yang
membuat negara ini jadi bangsa jenius di tahun 2020 (sesuai visi dari gerakan
ini). Anak muda selalu punya wadah untuk menyalurkan semangat mereka, seharusnya
tanpa gerakan ini pun mereka bisa bergerak. Anak muda tidak mencari wadah, tapi
membuat wadah. Mereka tidak mencari kesempatan, tapi menciptakan kesempatan. Inilah
keunggulan dari anak-anak muda yang tidak dimiliki anak-anak tua.
Tiga tahun yang lalu aku iseng-iseng ikut AIESEC yang katanya adalah
organisasi kepemudaan dan kepemimpinan. Aku ikut-ikut saja tanpa paham kenapa
orang-orang muda harus dibuat organisasinya, sebenarnya hal macam apa yang
dilakukan anak-anak muda dalam organisasi ini? Kenapa harus sampai sebegitunya
didedikasikan untuk para anak muda? Kenapa kemudian seiring waktu, semakin banyak
platform anak muda yang bermunculan? Aku tidak tahu tentang alasan sesungguhnya
dari semua itu sampai aku tiba di aktivitas jenuhku tahun ini (sudah kusebutkan
di post tanggal 1 November). Anak muda punya terlalu banyak potensi yang sia-sia
kalau dibuang-buang. Ayo bergeraklah anak muda sebelum kemudaanmu berlalu
begitu saja. Sebelum jadi anak tua yang cuman bisa mengharapkan anak-anak muda
setelahmu akan melakukan apa yang tidak kamu lakukan di masa muda. Bukan masalah
bisa atau tidak. Tapi masalah melakukan atau tidak. Lakukan hal positif
sebanyak-banyakanya sampai bosan. Sampai tua dan sampai sadar bahwa masa mudamu
diisi dengan banyak sekali hal positif. Sampai cucu-cucumu lahir dan
ceritakanlah kisah inspiratif seorang anak muda yang telah menjadi kakek nenek
mereka itu.
Hai Anak Muda... teruskan karyamu!
ReplyDelete