January 2, 2018

Yang Kepalanya Meledak


Image result for malam tahun baru
Pada jaman dahulu kala, ada orang yang terkenal karena kepalanya yang meledak pada malam tahun baru. Namanya Mark. Mark adalah orang yang paling senang saat malam pergantian tahun. Ia jadi gegap gempita gara-gara kembang api yang indah itu. Ia juga senang berada di tengah-tengah lautan manusia yang memenuhi lapangan maha luas di ibu kota untuk menyambut tahun baru. Ia pun bahagia saat orang-orang saling mengucapkan selamat tahun baru, setelah jam menunjuk angka 12.

Namun, setelah malam tahun baru, kehidupan Mark jadi kembali menyedihkan. Ia bertanya-tanya kapan kaya raya tapi pekerjaannya begitu-gitu saja, ia bertanya kapan jodohnya datang tapi tak ada yang peduli. Akibat "kapan" yang menumpuk-numpuk itu, mata Mark tidak lagi bisa melihat. Satu-satunya yang bisa dilihat adalah tanda tanya yang sangat amat besar dengan satu kata yang amat besar pula, KAPAN? Akibatnya, kegiatan sehari-hari Mark pun kacau balau karena KAPAN? telah membuat matanya buta.

Mark pun ingat pada cita-cita masa kecilnya. Ia ingin menjadi pembuat kembang api. Kata Mark, dengan membuat kembang api, ia bisa jadi senang seperti pada malam tahun baru dan tidak perlu merenungi kebutaannya. Jadilah Mark seorang pembuat kembang api. Meski tak bisa melihat, bunyi ledakan kembang api itu bisa membuat Mark senang juga. Banyak orang yang memuji kembang api buatan Mark. Senang dipuji, akhirnya Mark pun memohon pada Dewa Tahun Baru supaya matanya dimampukan lagi untuk melihat kembang apinya pada malam tahun baru nanti. Meski senang dengan pekerjaannya, tapi Mark masih tidak mengerti mengapa Dewa tidak membiarkannya bisa melihat. Padahal, kalau bisa melihat pasti akan lebih banyak kembang api bagus yang bisa dibuatnya.

Setelah, menanti-nanti sepanjang tahun, malam tahun baru pun tiba lagi. Malam yang telah ditunggu-tunggunya sepanjang tahun. Tepat tengah malam, kembang api pun bersahutan dimana-mana.  Semua orang memborong kembang api Mark untuk diledakkan di halaman rumah bersama keluarga dan teman-teman. Mark tak meninggalkan lapak kembang apinya, ia masih menanti matanya pulih kembali. Sambil mendengar kembang api yang bersahut-sahutan, Mark semakin gelisah dan bertanya-tanya kenapa Dewa tak kunjung memberinya penglihatan.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, orang-orang sudah mengucapkan selamat tahun baru dan bunyi kembang api semakin meriah. Tiba-tiba, kepala Mark ikut meledak bersama kembang api. Tidak ada yang menyadari hal itu, karena semua orang sedang bersuka cita dan suara kembang api menutupi jeritan Mark. Konon katanya, kepala Mark meledak karena Dewa ingin menjawab pertanyaan Mark tentang tentang penyebab matanya yang buta. Dewa juga ingin memberi alasan jodoh Mark yang tak kunjung datang atau Mark yang tak kunjung kaya raya. Tapi ternyata, isi kepala Mark terlalu kecil untuk bisa mengerti penjelasan dari Sang Dewa yang sangat rumit. Malang nasibnya, meledaklah isi kepala Mark. 
Share:

0 comments:

Post a Comment