July 14, 2016

Jangan Lupa Punya Keluarga



12 Juli 2016

Terlalu banyak kebahagiaan. Terlalu banyak. Terlalu tumpah ruah sampai lupa rasanya untuk tidak berbahagia. Hari ini ayah datang dengan senyum senyum ceria dari om, tante, dan dua adik sepupu super ganteng. Mereka menjarah kamarku dengan ketawa nyaring, haha hihi, nongkrong di balkon sambil memandang gunung Ungaran. Hari penuh berkah selain hari raya beberapa hari yang lalu adalah hari ini. Mereka datang setelah sekian lama tidak saling bertemu, setelah sekian lama tidak mengenali wajah satu sama lain, setelah sekian lama adik sepupu yang tadinya tingginya hanya segini jadi tinggi segitu. 

Kami tidak hanya ber-hahahehe, mereka mengamankaku dari ketidakbergunaan menunggu keberangkatan tim KKN ke Kudus. Ayah menggoda tiga orang cowok tim-ku dari balkon lantai tiga, berdadah-dadah, menyapa mereka dengan terlalu sumringah, setelah mengirim video untuk seseorang yang jauh, mengirim pesan-pesan aneh menggemaskan. Kami juga berangkat ke Citra Land yang kepenuhan manusia sampai menempatkan bokong untuk makan pun harus tebar-tebar kode dulu biar yang duduk segera hengkang. Beli sepatu ini itu, sampai ketemu bayi super lucu yang kesulitan membedakan mana ibunya dan mana orang asing sok akrab minta peluk.

Perjalanan kami berlanjut sampai Kudus, sampai iring-iringan bikin ngantuk yang bikim aku dan om turun dari sepeda motor untuk sekedar tanya dimana Kaligawe. Tapi akhirnya kami sampai di Kudus, di rumah Bu Kades, dengan kebahagiaan lainnya. Kebahagiaan karena adik sepupu gantengku menunjukkan pada kakaknya ini bahwa ia memenangkan kompetisi seni tingkat kabupaten dengan video buatannya. Video yang membuatku cengar cengir bangga sambil bilang keren berkali-kali. Tante dan om juga berkisah sahut-sahutan tentang cerita memalukan selama di perjalanan dari Banyuwangi, cerita tentang ada yang mencret sampai tumpah-tumpah nggak ketahuan. Hahahaha. Mereka istirahat, ngobrol dengan Bu Kades sebentar, lalu pamit menculikku ke Simpang 7 Kudus, ke Taman Bujana yang banyak punya Soto Kerbau. Kami makan sampai kebahagiaan kami tak tertampung dan mereka pulang dengan janji Ayah akan datang lagi tanggal 1 Agustus. 

Aku hampir lupa punya keluarga di sekitar sini, hampir lupa punya om, tante dan adik sepupu yang juga menerbitkan senyam senyum, hampir lupa punya sumber rasa syukur yang begitu dekat dan jauh sekaligus, punya objek pameran yang bikin orang-orang iri karena juga ingin berkumpul dengan keluarganya. Keluarga dari ayah yang baik, yang tadinya berpisah sejauh perpisahan ayah dan ibu. Perpisahan yang sebenarnya tidak pernah benar-bena menjauhkan. Hanya perpisahan yang menghasilkan gundukan rasa syukur, sampai rasa menghargai semahal emas untuk semua momen dari kunjungan singkat mereka ke Semarang dan Kudus. Kunjungan super singkat yang memulai kebahagiaan KKN Tim II 2016 Desa Kaliwungu.

Share:

0 comments:

Post a Comment