12 Juli 2016
Terlalu banyak kebahagiaan. Terlalu banyak. Terlalu tumpah ruah sampai
lupa rasanya untuk tidak berbahagia. Hari ini ayah datang dengan senyum senyum
ceria dari om, tante, dan dua adik sepupu super ganteng. Mereka menjarah kamarku
dengan ketawa nyaring, haha hihi, nongkrong di balkon sambil memandang gunung
Ungaran. Hari penuh berkah selain hari raya beberapa hari yang lalu adalah hari
ini. Mereka datang setelah sekian lama tidak saling bertemu, setelah sekian
lama tidak mengenali wajah satu sama lain, setelah sekian lama adik sepupu yang
tadinya tingginya hanya segini jadi tinggi segitu.
Kami tidak hanya ber-hahahehe, mereka mengamankaku dari
ketidakbergunaan menunggu keberangkatan tim KKN ke Kudus. Ayah menggoda tiga orang
cowok tim-ku dari balkon lantai tiga, berdadah-dadah, menyapa mereka dengan
terlalu sumringah, setelah mengirim video untuk seseorang yang jauh, mengirim
pesan-pesan aneh menggemaskan. Kami juga berangkat ke Citra Land yang kepenuhan
manusia sampai menempatkan bokong untuk makan pun harus tebar-tebar kode dulu
biar yang duduk segera hengkang. Beli sepatu ini itu, sampai ketemu bayi super
lucu yang kesulitan membedakan mana ibunya dan mana orang asing sok akrab minta
peluk.
Perjalanan kami berlanjut sampai Kudus, sampai iring-iringan bikin
ngantuk yang bikim aku dan om turun dari sepeda motor untuk sekedar tanya
dimana Kaligawe. Tapi akhirnya kami sampai di Kudus, di rumah Bu Kades, dengan
kebahagiaan lainnya. Kebahagiaan karena adik sepupu gantengku menunjukkan pada kakaknya
ini bahwa ia memenangkan kompetisi seni tingkat kabupaten dengan video
buatannya. Video yang membuatku cengar cengir bangga sambil bilang keren
berkali-kali. Tante dan om juga berkisah sahut-sahutan tentang cerita memalukan
selama di perjalanan dari Banyuwangi, cerita tentang ada yang mencret sampai
tumpah-tumpah nggak ketahuan. Hahahaha. Mereka istirahat, ngobrol dengan Bu Kades
sebentar, lalu pamit menculikku ke Simpang 7 Kudus, ke Taman Bujana yang banyak
punya Soto Kerbau. Kami makan sampai kebahagiaan kami tak tertampung dan mereka
pulang dengan janji Ayah akan datang lagi tanggal 1 Agustus.
Aku hampir lupa punya keluarga di sekitar sini, hampir lupa punya om,
tante dan adik sepupu yang juga menerbitkan senyam senyum, hampir lupa punya
sumber rasa syukur yang begitu dekat dan jauh sekaligus, punya objek pameran
yang bikin orang-orang iri karena juga ingin berkumpul dengan keluarganya.
Keluarga dari ayah yang baik, yang tadinya berpisah sejauh perpisahan ayah dan
ibu. Perpisahan yang sebenarnya tidak pernah benar-bena menjauhkan. Hanya
perpisahan yang menghasilkan gundukan rasa syukur, sampai rasa menghargai
semahal emas untuk semua momen dari kunjungan singkat mereka ke Semarang dan
Kudus. Kunjungan super singkat yang memulai kebahagiaan KKN Tim II 2016 Desa
Kaliwungu.
0 comments:
Post a Comment