Jumat, 11 Juli 2014—13 Ramadhan 1435 H
Perasaan gayaku udah
gaya yang paling gaul, udah kayak artis K-Pop yang pake airport fashion kalo
ke luar negeri. Tapi pas aku tau ternyata yang juga mau transit penerbangan di
Qatar, Doha adalah para TKI, tampang imut ku pun berubah jadi
tampang-tampang TKI yang digebukin majikannya.
Bapak bandara : "Lho, mbak mau
ke mana? (ngeliat visa-ku)"
Aku :
"Rusia, Pak."
Bapak bandara : "Ooo bukan TKI?
(sambil ngelirik rombongan TKI di belakangku)"
Aku : "Bukan, Pak.
(anjir lu! kurang asem!)"
Penerbangan dari
Bandara Soeta ke Bandara Hamad sekitar sepuluh jam. Aku akhirnya tau bagaimana
bandara internasional yang sebenarnya. Nggak cuman area yang luas,
langit-langit yang super tinggi, dan plang penunjuk arah yang super jelas, airport
staff-nya juga ramah ramah and of course they speak English very well.
Yang paling bikin hati adem adalah prayer room-nya. Aku bisa puas sholat
dan tidur ngaji dengan sajadah wangi, bersih, serta angin sepoi yang
menyelinap dari jendela yang sedikit terbuka #haseek. Selesai sholat, aku ke gate
A5 untuk penerbangan ke Moscow. Di deket gate, ternyata ada para TKI
yang juga lagi nunggu.
TKI : "Mbak ke mana?
Tadi kami nyariin."
Aku : "Tadi ke mushola,
Bu."
TKI : "Ooo kirain tadi
hilang dari rombongan."
Aku : "Saya nggak ikut
rombongan, Bu. Saya mau ke Rusia."
TKI : "Owalaah, kirain
TKI juga. Ahahahahahaha."
Aku : "-____- (gue ketekin juga
lu!)"
Alhamdulillah,
selama nunggu penerbangan ke Moscow, aku masih kuat puasa walaupun ibu-ibu TKI
itu memamah biak berbagai jenis makanan dan menenggak es jeruk botolan sambil
bercanda riang dengan bahagia dalam Bahasa Kupang. Pas ditawarin minum, aku
bilang aku puasa dan aku pun menyebarkan wangi surga ke seluruh penjuru
pernafasan ibu-ibu TKI itu. Nyiahahahahaha.
0 comments:
Post a Comment