Minggu, 13 Juli 2014—14 Ramadhan 1435 H
Kopi super pahit dari Turki. Makanya dikasih permen buat ngilangin pahit |
Langit bersinar dengan siraman cahaya matahari
yang disertai kicauan burung dan 3 manusia (aku, Ken, dan Coskuu) yang numpang
tidur di rumah seorang gadis Rusia bernama Katya, sudah bangkit dari tempat
tidur masing-masing, merangsak ke dapur untuk sebuah ritual ajaib. Di hadapan
kami, sudah ada secangkir kecil kopi Turki dengan beberapa bulir busa di
permukaannya. Walopun sebenernya si kopi pahitnya kayak jamu temulawak yang
ditaburin obat puyer paracetamol, bagian menariknya adalah pas si kopi udah
habis, dan menyisakan sisa kopi dengan bentuk abstrak di dasar cangkir. Si
gadis pembuat kopi, Coskuu, duduk tegak dengan tampang songongnya dan
menggenggam sebiji cangkir yang kopinya udah habis diminum.