February 10, 2014

Meet and Greet Penerbit Haru

Awalnya seonggok mahasiswi kebosanan ini pingin menggalau dalam trans Semarang yang molornya ampun-ampunan menuju Toko Buku Gunung Agung Citra Land untuk dateng ke Meet and Greet Penerbit Haru. Tapi tiba-tiba ayah nelpon dan bilang dia udah nangkring di CL. Agak nggak terbayang gimana jadinya nanti meet and greet penerbit haru kalo ada secuil bapak-bapak ubanan yang tiba-tiba nimbrung di antara lautan anak muda. Tapi karna kedatangan ayah berarti ada kesempatan untuk menjarah minta makan yang lebih bergizi, akhirnya kedatangannya pun kusambut dengan meriah *tebarkonfeti*.


Di sayap kiri kasir Toko Buku Gunung Agung, semua rak buku dan pritilan yang semula ada di sana, tiba-tiba berubah jadi deretan kursi nyaman nan empuk nian, dua meja pajang dengan buku-buku dari penerbit haru dan lima kursi bos (?) di paling depan. Sekitar setengah jam sebelum acara dimulai, kaka-kakak dari penerbit haru udah mulai berdatangan dan mereka pake kaos ayam. Pertama kali yang aku liat, kak Edwin Joo yang unyu kayak teddy bear dan aku langsung lari ke rak di pojokan biar bisa teriak dikit dan nggak ketahuan siapa-siapa :p

Aku, Ola dan Wani ^^
Begitu para penulis penerbit haru mulai berdatangan, kadar dorongan untuk teriak dan meluk mereka satu-satu sudah nggak tertahankan, hingga akhirnya aku malah nyungsep ke buku-buku religi biar rada berkurang kadarnya. Pas acara udah mau dimulai, akulah orang pertama yang ngadem di deretan kursi. Sementara orang lain lagi pada berdiri, aku malah promosi betapa empuknya tuh kursi, sehingga beberapa orang pun tergoda untuk duduk di sebelahku. Ini dia. Ola dan Wani.

Berhubung kamera nggak bisa nembus orang dan onggokan orang-orang yang dateng ke tuh acara udah makin banyak, akirnya aku pun merangsak maju di kursi paling depan. Kepuasan tiada tara karena bisa motret-motret kakak-kakak penulis kece pun tercapai
Kak Andry, Kak Orizuka, Kak Lia, Kak Clara dan Kak Fei :3

Satu per satu kakak-kakak penulis pun memperkenalkan diri, cerita tentang pengalaman pertama kali mereka berkecimpung di dunia novel, susah dan senang selama menjadi novelis dan macem-macem tetek bengek lainnya. Diliat dari tempat aku duduk, sudut pandang dari kursi yang di depan sana, tempat para kakak penulis duduk, sepertinya pemandangannya lebih indah dan membahagiakan. Kayaknya, itulah rasanya jadi novelis. Semoga, kapan-kapan bisa nyoba nyicipin duduk di sana *gigitkurisnya*.

Bingkisaaaan :D
Setelah sesi sharing berlalu, giliran sesi tanya jawab yang udah aku tunggu-tunggu sejak berabad-abad, gegara si mbak MC-nya kebanyakan bacot dan kebanyakan tanya *ditendangMC*. Ketika para anak muda dengan semangat jadi novelis yang tinggi sibuk bersahut-sahutan pertanyaan, tiba-tiba ada suara aneh mengganjal kekhusyukan kami. Seorang bapak-bapak tersesat tiba-tiba tanya tentang sastra dan sejarah, dan tiba-tiba dari tempat pojokan dia duduk, telunjuknya mengarak ke aku yang duduk jauh di ujung dunia dan bilang "itu anak saya." *dan aku pun alzheimer*. 

With Kak Lia, Kak Andry dan Kak Clara <3 comment-3--="">
Akhirnya aku tau rasanya terbang melayang ketika dapet dua bingkisan sekaligus dari para dewa dewi novel itu. Mereka ngasih teka-teki tentang kutipan yang ada di novel penerbit haru dan kami ditantang untuk menebak, dari judul novel apa kutipan itu berasal. Memang kayaknya dewi fortuna lagi hobi menclok ke aku, karna dua kutipan yang ditanyakan, berasa dari novel-novel haru yang baru kemaren aku selesai baca. Meheuheuheuheu... Aku panen bingkisaaannn~ *cipok semuanya*


Waktu pun berlalu dengan sangaaaaattt cepat. Tapi di sesi terakhir inilah momen yang paling kutunggu-tunggu. AHA! Minta foto bareng. Yeeaaaaayy!! *aku pun salto*. Ada satu foto bareng kami semua, pake tongkat selfienya Kak Edwin Joo dan kami semua pun (termasuk ayah -___-) bernarsis riaaa. Kimchiiii!!! :D

ayah: makhluk item nyempil dipojok kanan
Share:

0 comments:

Post a Comment