Sudah lama ditulis. Tertumpuk di antara tulisan-tulisan aneh lainnya.
Pagi itu ia bertanya satu hal yang tidak mampu
kujawab. Meski memang sebagian besar pertanyaannya tidak terjawabkan, tapi yang
satu ini adalah yang paling di luar dugaan. Sebagian besar ucapannya tidak
pernah ada dalam daftar kata-kata di kamusku, tapi ia mencekokinya ke dalam isi
kepalaku sampai aku berpikir lalu menyimpan kata-kata itu dalam daftar tunggu. Kali
ini ia bertanya, “aku harus ngapain biar kamu nggak jauh dari aku?” Tadinya aku
ingin jawab, “enggak ada satu hal pun yang menjamin aku bakal deket sama kamu
terus dan begitu pula sebaliknya. Kalau aku ingin pergi maka apa pun yang
terjadi, aku akan tetap pergi. Jika aku memilih tinggal, maka semesta akan
menurut dan membiarkanku tinggal.” Tapi aku takut ia tak mengerti lalu salah
paham, sedangkan aku tidak bergairah untuk menjelaskan panjang lebar saat itu,
jadi kupilih untuk diam saja. Lebih baik. Bikin ia penasaran. Biarkan ia
berpikir aku tidak akan punya usaha untuk menjaganya di dekatku. Biarkan ia
berpikir sampai lelah. Aku egois. Memang.