November 14, 2015

Kabur Ke Sini


Halo, selamat sore. Semarang mendung. Tapi masih panas. Selalu. Es teh dan segala teknik minum teh sambil gigit-gigit es batu adalah yang terbaik untuk mengenyahkan peluh. Entah apa yang terjadi dengan kota ini. Padahal aku nggak lari-lari cari keringat, tapi yang namanya titik air dari pelipis itu tetap saja berjatuh-jatuhan. Tidak pernah betah lama-lama ada di kota ini. Tapi selalu betah lama-lama di kamar. Entah tidur atau mengetik sesuatu pakai jari-jari yang kukunya habis aku warnai tadi malam ini. Manunggal lagi ada projek, entah gimana caranya agar badan dan pikiran ini bisa dibagi-bagi. Pikiran lagi terbagi-bagi secara tidak proporsional, ditambah faktor eksternal si cuaca mendung tapi panas ini. Sudah berdoa pada Tuhan agar cepat hujan badai saja, maksudku supaya dingin. Tapi rupanya Tuhan turunkan hujan saja, tanpa ada dingin. Dingin pun ada sesaat, lalu sepersekian detik kemudian, peluh kembali berjatuh-jatuhan. 

Ingin kabur sepertinya. Tapi rupanya kaburku hanya bisa sampai tulisan ini. Melarikan diri dari tugas-tugas yang minta dicomot lalu dikerjakan itu, ke blog yang pasrah mau ditulisi apa saja ini. Yaahh.. paling tidak lebih baik daripada tidak ada yang jadi tempat kabur. Beberapa hari ini dikejar-kejar ibu yang katanya Bahasa Inggris-ku harus dilatih biar TOEFL 550, biar bisa S2 di luar negeri (impian lama yang sekarang sudah hilang dari daftar impian). Kurang 27 poin lagi. Mencari di tempat les kata ibu. Terakhir kali masuk tempat les, aku jadi ceng cengan si mister buat jadi mantunya. Anak lakinya ganteng, katanya. Aku pikir bercanda. Tapi malam-malam mister chat di line. Katanya dia beneran. Lalu setiap saat menyebut kata les, aku teringat si mister itu. Kecuali aku bisa les di tempat lain yang lebih berkualitas mister misternya. Amit-amit kalau ternyata si mister ngeles di berbagai lembaga les -_- 

Akhir-akhir ini mulai nostalgia sama lagu-lagu jaman jahiliah, jaman SMP. Mencari suasana yang biasanya dibawa lagu-lagu lama. Lalu merasa muda lagi. Enggak lagi merasa bahwa 3 bulan lagi bakal kepala dua. Pasti bocah si Opi, adek terbawel, bakal ngata-ngatain betapa tuanya kakaknya. Yah si bocah itu selalu ngeledek setiap kakaknya ganti umur. Kayaknya harus melakukan sesuatu sebelum melepas my teen age. Sudah setting beberapa goal, things to do before twenty. Harus berkejaran dengan waktu dan berlawanan dengan prokratinasi. Bukan how to prove to people, tapi how to prove to myself. Demi apa pun defeating yourself is the hardest thing to do compared to defeating people. Oke, jadi intinya sekarang Kalista gotta do something before twenty. TWENTYYYY I'M COMING~
Share:

0 comments:

Post a Comment