July 8, 2021

Untuk Gina

Seorang kawan kehilangan ibunya. Tadi malam ia mengirim pesan singkat-singkat di grup, mengabari bahwa ibunya kritis. Kuduga saat itu ia duduk di dekat ibunya, menangis tersedu-sedu bersama keluarganya, sambil gemetar menggenggam ponselnya. Dengan sisa-sisa kekuatannya, ia memberi kabar pada kami. Kubaca pesannya berkali-kali. 

Ibu nggak ada. Mohon doanya.

Tak berubah. Kecuali, kata-kata nggak ada punya makna lain. Tapi tidak kutemukan makna lain. Maknanya sama, hilang, tidak di sini, tidak dalam keberadaan, dan tidak-tidak yang lain. Untuk sepersekian detik aku masih menyangkal bahwa dua kata itu hanya itu maknanya, sebelum kemudian kuketik kata-kata bertubi-tubi menunjukkan belasungkawa, beberapa detik ragu, kubaca lagi pesannya, kucari lagi maknanya, kuhapus pesanku. 

Seorang kawan terlebih dulu mengirimkan belasungkawanya. Mau tak mau aku harus percaya makna dua kata itu. Si kawan itu memaknainya serupa. Kutulis lagi pesanku, lalu kukirimkan.
 
Selepas itu, aku tidak bisa bicara lagi, tak bisa menambah pesan-pesan penyemangat lagi. Kawanku baru saja kehilangan ibunya. Ia tidak butuh pesan-pesan penyemangat. Ia butuh berbelasungkawa, ia butuh bersedih, menangis sepilu-pilunya, memeluk tubuh ibunya yang masih hangat, dan menerima semuanya sambil menyangkal semuanya. 

Aku tiduran di ranjang, menerawang ke luar jendela, malam yang hening dan sunyi di sini. Kulihat ia ada di sana, di malam yang berbeda, yang panjang dan pilu, yang jauh dari hening dan sunyi. 

Pukul 22.00

Setengah jam setelah kuterima pesan dukanya. 

Esok ia akan bangun dan menangis. 

Ibu nggak ada. 

Ia akan mengulang itu pada dirinya sendiri. 

Lusa, ia akan bangun, membisikkan hal yang sama. Lama ia akan bangun tidur begitu. Ia akan menerima dan menyangkal. Namun, ia percaya Tuhan telah mendekap ibunya. Tuhan telah membawa ibunya pada kehangatan yang telah ia dan keluarganya berikan. 

Ia tahu hari-hari selanjutnya mungkin akan sama memilukannya dengan hari ini, tapi mungkin pada hari-hari selanjutnya ialah yang akan semakin kuat.
Share:

0 comments:

Post a Comment