February 11, 2018

Wejangan dari Si Satu untuk Si Dua



22. Lihatlah dua angka dua yang bersebelahan itu. Akhirnya tiba giliran mereka bersama, menggantikan Si Dua dan Si Satu yang tadinya juga bersama. Sebelum Si Satu lengser, ia memberikan wejangan berikut pada Si Dua:

  1. kendalikan dirimu sendiri lebih dari orang lain mengendalikanmu;
  2. kendalikan dirimu sendiri lebih dari internet mengendalikanmu;
  3. bedakan antara orang-orang yang datang untuk menetap dan orang-orang yang datang untuk pergi;
  4. waspada pada monnyet prokrastinasi. Ia benar-benar ada, sampai kau menyadari bahwa usiamu habis hanya untuk meladeni Si Monyet;
  5. manusia tidak butuh tetek bengek sebanyak dan atau semahal itu untuk mempertahankan kemanusiaannya. Hal yang tidak dibutuhkan: skin care mahal, make up mahal, buku-buku yang dibeli tapi belum tentu dibaca, subscribe Youtube channel artis-artis tanpa faedah, bermimpi jadi anaknya JK Rowling. Hal yang mempertahankan kemanusiaan: berbagi pada yang membutuhkan, tenggang rasa, jujur, memikirkan skripsi, mengerjakan skripsi, sayang pada sesama makhluk hidup, sayang Tuhan;
  6. kalau gelisah, kembali ke napas. Kata Pak Hans, emosi, perasaan dan pikiran yang macam-macam itu sebenarnya netral. Yang membuat begah adalah kalau meladeni mereka sampai jadi biang keladi perseteruan internal ataupun eksternal. Supaya tidak begah: kembali ke napas;
  7. buat target harian yang realistis. Setidaknya, capai setengah dari target harian. Tapi kebanyakan bikin target juga tidak baik. Bisa membuat sense of accomplishment rendah;
  8. dunia terlalu sempit untuk dilihat dari yang terlihat. Jangan terlalu pusing, tapi jangan terlalu pasrah. Temukan sumber semangat yang tidak terlihat. Sumber yang tidak cari-cari semangat dari sumber lain. Jangan manja pada manusia;
  9. kalau mau mengerjakan sesuatu, jangan dipikir ritualnya. Misal: mau skripsian, tapi yang dipikir, Aah beberes kosan dulu. Aah cari café enak dulu. Aah ngidam makan ini aah. Yang harusnya dipikirkan: aah mau cari jurnal buat self-handicapping. Aah mau ngelarin dinamika psikologis. Aah masih mau ke Teknik Sipil ambil 20 subjek;
  10. hobi yang konsumtif harus diikuti dengan hobi yang produktif. Seperti hobi menimbun buku yang belum tentu dibaca semua, diimbangi dengan menulis banyak-banyak walaupun isinya sampah;
  11. nyatanya kau bisa jadi contoh bagi orang lain kalau mau bertindak;
  12. diapresiasi itu membuat sadar tentang manfaat hal-hal yang kau kira tidak sebermanfaat itu. Walaupun cuman bagi-bagi mainan ke anak-anak PAUD yang sekarang sekolahnya sudah ditutup, nyatanya ada segelintir orang yang minta projek itu dikembangkan;
  13. kadar rasa rindu pada keluarga itu seperti gunung es;
  14. berikan apa yang bisa diberikan pada keluarga. Apa pun. Sungguh;
  15. bukan perjalanan namanya kalau tidak ada bebatuannya;
  16. jangan berpikir telah tiba di akhir perjalanan, kalau belum benar-benar sampai. Dosen penguji yang hilang batang hidungnya, ketua sidang yang penuh ancaman, adalah contoh bebatuan yang selalu muncul di detik-detik terakhir;
  17. manusia yang mati rasa itu benar-benar ada. Apa mungkin itu bukan manusia?;
  18. pertahankan manusia-manusia yang selalu menempel denganmu, biasanya mereka menularkan hal-hal baik juga. Seperti merangsangmu untuk rajin skripsian dan wisuda bersama;
  19. raga sering iri pada jiwa karena jarang diolah. Jadi, ber-olahraga-lah;
  20. makan-makanan beracun bikin kau merasa bersalah pada tubuh. Sungguh perasaan yang tidak mengenakkan;
  21. itulah wejangan dari Si Satu. Satu pamit. Selamat Tinggal.  


Share:

0 comments:

Post a Comment